MAKASSAR DAN MAKASAR


Makasar dan Makassar. Coba perhati’in deh, BEDA kan?! Yang satu single “s” dan yang satunya lagi double “s”.
Makasar dan Makassar emang BEDA. Kebanyakan kalo saya perhati’in status teman2 yg lagi obrolin tentang Makassar, terutama teman2 yg asli org luar Sulawesi, jarang sekali saya lihat penulisan katanya benar. Mesti yg mereka maksud itu Makassar, tapi malah nulisnya Makasar.
Makasar dan Makassar itu BEDA.

Kalo Makassar itu ibukota Sulawesi Selatan. Yang ada Pantai Losari nya itu lho. Di catat ya, hehe :)

Sedangkan kalo Makasar itu adanya di Sulawesi Tenggara. Biasanya disebut sama orang2 sana, PUMA atau PULAU MAKASAR. Iya, PULAU. Jadi kayak Pulau Buton gitu. Walaupun di Sulawesi Tenggara, tapi sejatinya enggak bersatu sama daratan Sulawesi Tenggara, PUMA ini merupakan pulau sendiri lagi. Dari bukit2 Kota Bau-Bau bisa kelihatan jelas. Pulau Makasar ini termasuknya pulau kecil, dengan luas ±10 Km2. Penduduknya pun hanya sekitar 5.000 jiwa. 
Nah, kebetulah waktu liburan semester 2 tahun lalu, saya sempat jalan2 ke PUMA ini. Sekitaran 15 menit perjalanan ke PUMA dari Pulau Buton. Jadi nyebrang pula, naik perahu koli-koli namanya, yg pake genset gitu.
Dan ternyata, tempatnya itu wow bgt. Disana enggak ada jalan besar. Yang ada hanya jalan setapak, yang bisa dilalui motor dan pejalan kaki. Jadi otomatis  gak ada mobil disana. 
Disana juga rata-rata rumahnya masih rumah panggung gitu. Itu lho, rumah yang dibawahnya kosong, rumahnya itu di sanggah pake kayu-kayu di ke empat sisinya. Emang biasanya rumah kebanyakan orang2 dekat pantai atau laut kayak gitu, biar misal sewaktu-waktu ada tsunami atau banjir, jadinya gak nyampe di rumah panggung mereka. Biasanya di bawah rumah mereka ini sebagai tempat pelihara ternak, ato gak tempat menyimpan hasil laut misal teripang, rumput laut, ato gak lagi sebagai tempat menenun kain sarung adat Buton.

Menariknya, Pulau Makasar ini biasanya dijadikan tempat Festival Perairan Pulau Makasar. Kalo bahasa lokalnya tuh “tuturangiana andala” yg artinya permohonan masyarakat nelayan untuk menangkap ikan kepada penguasa alam laut. Emang sih, kalo di Pulau-pulau gitu tuh, budaya dan adat-istiadat nya masih kental bgt. 
Dalam festival ini, di isi dengan kegiatan lomba dayung perahu naga, bakar ikan massal, dan snokling massal. Acara intinya sih, masyarakat nya yg mayoritas berprofesi sbg nelayan, ke tengah laut, kemudian melarung sesajen gitu. Selain dari itu, masih banyak lagi prosesi2 adat yg lain, tapi d skip aja, kapan2 baru saya cerita’in yaa.
Tapi kalo saya sih, bukan itunya yg penting, yg penting tuh kumpul2nya, yaah walaupun rada gimana gitu yaa.. hehe :)
Pada ajang Festival Perairan Pulau Makasar ini biasanya rame bgt, turis2 mancanegara juga ada. Malah sering ada perwakilan dari universitas2 di Jawa yang ikut hadir dalam festival ini, biasanya dari mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya :)

Ini dia penampakannya :D
Di depan gapura Pulau Makasar

Menumpang perahu koli-koli 

Rumah Panggung yg khas bgt

Seorang ibu yg sedang menenun  sarung adat Buton di kolong rumah panggung

Teripang laut

rumput laut

lomba dayung perahu naga

Festival Perairan Pulau Makasar

Tertarik?? :D

Komentar

Posting Komentar