BEDA, SO WHAT?!


“Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali (asing), sebagaimana ia muncul dalam keadaan asing. Maka beruntunglah orang-orang asing“. [HR. Muslim]
Kondisi begini dulu yang saya rasakan waktu pulang kampung setelah 2 tahun di Jawa.  Tiba-tiba saja saya merasa menjadi ORANG ASING di kampung sendiri. Kog bisaaa??
Sedikit cerita, waktu itu liburan semester 4 dan saya Alhamdulillah berkesempatan pulang kampung. Saya pikir kehidupan akan berjalan seperti biasa. Tapi ternyata tidak!

Kejadian pertama. Mencoba menyambung silaturahmi ke teman2 SMA lagi. Waktu itu kebetulan mereka mau ngada’in acara reunian alumni SMA, dan saya diminta untuk bantu-bantu danus sama mikirin konsep acaranya kayak gimana. Sebelumnya komunikasi sama teman2 SMA ini melalui grup di FB saja,dan memang sudah di rencanakan teman2 yg di Jawa kalo bisa usahakan pulang, bantu2.
Nah, finally! Untuk pertamakalinya setelah 2 tahun di Jawa, saya bertemu lagi dengan mereka. Waktu itu ceritanya lagi rapat. Saya dan sepupu saya-yg kuliah di IPB-, pas masuk ke ruangan rapat itu, tiba-tiba saja semua mata memandang kearah kami. Entah kami yg salah kostum, salah tempat, apa bagaimana, pokoknya dilihatin muluuu… Barulah sedetik kemudian saya tersadar, eh ternyata penampilan saya dan sepupu saya BEDA bgt, mulai dari pake jilbab lebar, rok, berkoskaki pula, mereka agaknya jadi terheran-heran, paham apakah yang kami berdua bawa?? Setelah bertahun-tahun di Jawa pas pulang dengan penampilan beda bgt, kog?? Jangan2 mereka bakalan jadi korban perekrutan kami pula.. ahahaha *mungkin itu kali yak yg ada di pikiran mereka.

Kejadian kedua, disuatu malam, tiba2 aja adek ku yang nomor 4 nanya langsung, “Kak, kok kamu pake jilbab lebar sih? Emang kamu partai PKS ya?”
Saya langsung, “He? Emang kalo yang pake jilbab lebar itu mesti partai PKS ya??”, trusan di jawab lagi sama si adek, “abis, kata teman-teman saya gitu. Waktu di sekolah tadi, teman2 saya nanya, eh, kakak kamu itu PKS ya? Kog jilbabnya lebar? Ya, saya gak tau mau jawab apa, makanya nanya langsung”.

Hening sejenak. Lantas berpikir, ternyata ini teman2 adek saya juga merhati’in ya. Jangan2 seluruh kampung punya pikiran yang sama pula. Ahaha…
Emang sih, kalo lagi jalan2 di pasar2, di warung, di pinggir pantai, banyak orang2 yg merhati’in, dengan tampang aneh, dan langsung saya senyumin, yah seperti biasa aja gitu. Saya pikir ahh paling gara2 sudah dua tahun ini gak pulang, jadinya semua merhati’in, kayak ada wajah baru, tapi lama, hehe :)

Orang2 di kampung saya yg kuliah di Jawa, emang bisa dihitung dengan jari. Biasanya habis lulus SMA, pada kuliah di Kendari, Makassar, ada jg yg merantau di Maluku, Ambon, Tual, ada lg yg langsung nikah, ahaha..
Sedangkan kalo yg kuliah di Jawa, terutama yg cewek2 nih, selalunya pulang2 membawa perubahan besar. Kelihatan bgt  mulai dari jilbab lebar, pake rok, pake koskaki pula.  Sepertinya ini sudah menjadi fenomena langka di kampung, ahaha :D

Dulu waktu saya masih SMA, dan melihat kakak2 cewek yg pulang2 dari Jawa dan berpenampilan kayak gitu, saya malah senang lho, adem bgt ngelihat mereka, cantik pula. Maka saya azamkan pokoknya nanti kalo kuliah di Jawa, pengen ah kayak gitu, berjilbab lebar, pake rok, dan koskaki. Pemikiran ini muncul sebelum saya tahu bahwa sebenarnya ya kalo pake jilbab itu emang harus menutupi dada. Kenapa harus pake rok, yaa biar enggak menyerupai laki-laki. Dan kenapa pula pake koskaki, ya kan emang aurat wanita itu seluruh tubuh, kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Pengetahuan ini saya peroleh gara-gara ikut mentoring. Alhamdulillah yaa :) *love mentoring so much :D

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al Ahzab 59]

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”[An Nur :31]

*Menurut Imam Thabariy dalam Tafsir al-Thabariy, juz 18/118, makna yang lebih tepat untuk “perhiasan yang biasa tampak” adalah muka dan telapak tangan. Keduanya bukanlah aurat, dan boleh ditampakkan di kehidupan umum. Sedangkan selain muka dan telapak tangan adalah aurat, dan tidak boleh ditampakkan kepada laki-laki asing, kecuali suami dan mahram. Penafsiran semacam ini didasarkan pada sebuah riwayat shahih; Aisyah ra telah menceritakan, bahwa Asma binti Abu Bakar masuk ke ruangan wanita dengan berpakaian tipis, maka Rasulullah saw. pun berpaling seraya berkata;
Wahai Asma’ sesungguhnya perempuan itu jika telah baligh tidak pantas menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, sambil menunjuk telapak tangan dan wajahnya.”[HR. Muslim]

Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata, “Rasulullah SAW melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki”. [HR. Bukhari]


Jadi intinya, bertransformasi menjadi orang yang berBEDA, selama itu bagus, baik, benar, membawa kemaslahatan, SO WHAT?!!

Enggak boleh takut, enggak usah minder, PEDE aja. Oke!!

Semangat!!

Komentar