Epilog Sepatu Dahlan


Salah seorang temanku, yang saat ini sedang menderita sakit jantung, mengirim pesan pendek.

          Ya Allah, selamatkan nyawa rekan saya ini.
      Jika perlu, tukarlah dengan kematian saya. 

Maka, apa yang bisa kukatakan atas doa seperti itu?            
Tak ada, selain air mata. 
Sementara, aku sendiri, tak bisa -atau tak sanggup-  berdoa dengan kalimat-kalimat yang panjang. Bahkan, aku takkan berdoa macam-macam, takkan memaksa Tuhan yang kucinta dengan kalimat perintah seperti “mudahkan operasi ini, Tuhan!” atau “tolong, selamatkan nyawaku” atau apa saja.

             Tuhan, terserah Engkau sajalah!

Begitulah bunyi doaku. Singkat. Padat.
Dan, pasrah. 
***

Note diatas tuh the best part of nya Sepatu Dahlan karya Dahlan Iskan. Sebab menurutku, sungguh berani bgt doa tersebut di panjatkan. Bener-bener menyatakan suatu kepasrahan yang teramat sangat, juga kasih sayang sesama manusia. Rela mendahulukan kawannya, padahal itu menyangkut nyawa.

Nice book. Recomended bgt lho!! :)

Komentar