Menarik, cerita syuro pagi tadi sungguh menarik. Di saat suatu wajihah sedang di pegang sm temen2 PH 2008 yg notabene seharusnya sudah prepare buat TA, skripsi, dll, namun tetap istiqomah, tetap stay di wajihah itu dan berjuang berdakwah utk umat. Nah menariknya, ketika sedang dilanda kegalauan tsb, dihadapin sm pilihan2 antara berdakwah ato TA, dll, mengalirlah kritik, saran, dan cerita dari salah seorang mba2 yg senior syuro itu. Kata mba nya yg paling *nyess bgt,, lgsung nembak bgt pkoknya, kurang lebih tu kyk gini :
"Uruslah urusan Allah SWT dan biarkanlah Allah SWT mengurus urusanmu"
maksud uruslah urusan Allah SWT disini yaitu, berjuanglah dijalan dakwah, tegakkan dakwah, sebarluaskan iman dan tauhid, amar ma'ruf nahi mungkar, insya Allah, Allah akan menolong urusanmu. Kurang lebih kira2 maksudnya gt.
Yaa.. secara manusia udah fitrahnya selalu menganggap remeh sesuatu (inspirasi mahad ttg Tazkiyatun Nafs tadi pagi di maskam), jg sllu mencari-cari alasan untuk menghindari atau tidak melakukan sama sekali sesuatu yg padahal itu sangat urgent bgt. Misal gara2 UTS jadinya ga mau datang liqo/mentoring, kajian, syuro, ataupun kegiatan-kegiatan lainnya yg padahal itu sgt penting utk didatangi, utk proses 'pengentalan diri' sesudah beberapa hari kita berada dalam proses "pencairan diri". Jangan karena alasan UTS dan yg lainnya, kita jadi mengesampingkan hal-hal yang urgent tsb.
Bisa jadi dengan disibukkannya kita dengan agenda2 ruhani tsb, agenda2 dakwah tsb, menjadi jembatan datangnya pertolongan Allah SWT atas kesulitan-kesulitan yang kita hadapi, misal tiba-tiba aja nih nilai makul yang kita gag yakin dapat bagus, eh tiba-tiba aja nilainya A, atau mungkin kita sangat susah memahami suatu materi makul, eh tiba-tiba aja saat uts kita dengan mudahnya mengerjakan soal-soal uts dgn lancar. ya smua itu tanpa kita sadari adalah pertolongan Allah SWT, Allah senantiasa melapangkan jalan bagi hamba-hamba-Nya yang ikhlas menjalani dakwah, ber-amar ma'ruf nahi mungkar. Seperti firman Allah, surat Ali Imran ayat 104 :
"Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung"
Kadang-kadang kita merasa was-was (materi tazkiyatun nafs), jangan2 ntar ipk kita jelek, ato gag ntar TA kita gag selesai, jadinya kita me'mati suri'kan diri kita sendiri, sengaja, dijadikan alasan agar gag berbuat apa2. Tapi itu malah salah kawan,, Kita bisa berkaca dari temen-temen kita yang aktivis rohis, yg senantiasa beramar ma'ruf nahi mungkar, tapi ipk nya malah bagus2, berprestasi, dll, yaa bisa jadi mereka itulah orang-orang yang beruntung yang dimaksud. :)
So,, kalo mau menjadi orang-orang yang beruntung, maka selalulah ber-amar ma'ruf nahi mungkar yaa
*note ini saya buat utk lebih memotivasi diri sy pribadi,, jg buat temen2 yg msh istiqomah ber-amar ma'ruf nahi mungkar, Keep Fighting!!!*
-cerita diambil saat temen2 MIPA lg syuro di wisma. Bukan bermaksud nguping lhoo,,tapi cerita itu bakalan masuk ke kuping jg, mengingat posisi kamar sy yg strategis,,hehehe :p-
***
-old note, Sabtu, 05.05.12-
Komentar
Posting Komentar