Sepertinya telah menemukan partner yang “pas” bgt. Partner yang lebih dari sekedar sahabat, dia/mereka adalah orang2 yang bener2 layak dijadikan bagian dari hidup kita, mempunyai porsi terkhusus dalam hati kita.
Kemaren2 sempat galau juga, kog sampe sekarang belum nemu2 partner yang “pas” ya. Kalo persoalan temen sih banyak, tapi belum bisa ada yang disebut partner, karena menurutku ini persoalan penting pake bgt! Kita gak boleh asal comot temen, tau2 di jadi’in sahabat begitu saja hanya karena punya kesamaan hobi.
Dulu, duluuu bgt saya mengira yang namanya partner itu berarti harus sehobi, harus saling punya kesamaan yang mesti semuanya serba sama mulai dari kebiasaan, hobi, makanan kesukaan, tempat2 kesukaan, lagu2 kesukaan, pokoknya semua harus sama. Lupa. Lupa kalo ternyata setiap manusia pastilah punya selera yang beda2. Kalo sama semua yang ada di dunia ini, gak asik bgt dong ya! Gak ada variasi, gak seru, ahaha :D
Sampai disuatu perjalanan 3 hari kemarin, kunjungan ke Krakatau Steel, Cilegon, lantas benar2 membuka mata saya, ternyata partner itu ada dan dekaaatt bgt sama kehidupan saya selama 3 tahun lebih di Elektro Undip. Yap! Merekalah 2 srikandi KONIS’09, Ulin dan Fildzah :')
Dari merekalah saya belajar bahwa yang namanya partner itu bukan sekedar harus sehobi, dan se se yang lainnya. Tapi lebih dari itu, partner adalah orang2 yang walaupun mereka enggak ada disamping kita, tapi seolah mereka selalu ada, dekat sekali dengan kehidupan kita, menularkan kebiasaan2 baik dan positif yang tanpa kita sadari selalu kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita. Ibaratnya nih, kalo kita berteman sama tukang penjual parfum, maka pastilah kita akan terkena wangi parfum nya, iya kan?! Nah! Seperti itu pula, terhadap partner kita, disadari ataupun tanpa disadari sebagian kehidupan kita akan diwarnai oleh partner kita ini.
Seperti ini lah yang saya rasakan sekarang :')
Sebagian kehidupan saya, hal2 positif yang saya lakukan sepertinya ditularin sama mereka berdua ini nih, 2 srikandi KONIS’09. Inilah hal2 positif yang mungkin teman2 pembaca juga bisa mengambil hikmah didalamnya :D
- Rajin belajar, ngerjain tugas jauh2 hari sebelum deadline.
- Ontime, bener2 menghargai waktu bgt.
- Selalu memandang positif, mengambil hikmah dari setiap kejadian kecil disekitar kita.
- Tampil apa adanya, pake jilbab nya biasa aja enggak usah yang aneh2 kayak jaman sekarang, hehe…
- Selalu tersenyum, tertawa walaupun lagi kena masalah, ataupun hal2 yang tidak mengenakkan, selalu tersenyum, tertawa.
- Rajin ibadah, shalat tepat waktu.
- Enggak perlu terlalu kecewek2’an bgt, enggak perlu begitu heboh sama yang namanya dandan dan fashion, enggak perlu gila belanja, menjadi orang yang sederhana saja, enggak perlu ikut2 mode orang lain, dan enggak perlu gila gadget. Membeli barang yang emang di butuhkan, bukan untuk dijadikan koleksi atau sekedar nafsu ikut2.
- Kalo lagi ngobrol, bener2 fokus sama apa yang diobrolin, bener2 menghargai kawan yang mengajak ngobrol, enggak malah sibuk sama gadget!
Nah , 8 point diatas yang bener2 bikin saya merasa mereka ini lah yang pantas saya sebut sebagai PARTNER. Walaupun mereka gak hobi berpetualang, naik gunung, kayak saya, tapi mereka bener2 buat saya jatuh cinta bgt, sayang bgt sama mereka deh :)
Yang paling berkesan dan membuka mata saya adalah moment ketika perjalanan ke Cilegon itu, di bis, malam2, semua orang sudah pada tidur, namun setiap saya terbangun dari tidur gara2 batuk, pasti Ulin selalu mengelus2 punggung saya dengan penuh kasih sayang, huwaa.. so sweet bgt :') Itu Saya beneran enggak nyangka bgt. Saya sampe gak tega mau batuk lagi, ditahan2 susah payah, biar enggak bangunin Ulin. Fildzah juga gitu, rela duduk paling pinggir, sempit-sempitan dan enggak mengeluh minta tukaran posisi duduk. Saya rasanya agak nyesel bgt, baru sadar kalo ternyata kalian lah partner yang selama ini saya cari. Hiks T.T
Big thanks guys! I Love you coz Allah :')
*Semoga kita bisa memakai toga bersama, foto bareng bertiga dengan sumringah bgt -seperti foto diatas- di Soedarto, Oktober 2013 nanti, aamiin...! :)
Komentar
Posting Komentar