Ini
mungkin bisa saya bilang sepenggal kisah yang (mungkin) terlupakan, umm.. atau
mudah2an saja sebenarnya tidak terlupakan, namun belum diingat saja sama si
empunya cerita. Hehe..
Si
empunya cerita itu dekat sekali, atau bisa dibilang dekat sejak dia ikut2an
kakaknya merantau ke tanah jawa. Ya! si empunya cerita itu adik saya sendiri.
Iis Puspitasari Taini.
Malam
ini, entah kenapa tiba2 saja teringat akan dirinya, yang masih ngambek
sepertinya karena saya kemaren bilang Idul Adha minggu depan enggak bisa nengok
dia di Surabaya. Entah. Jujur terasa malas sekali untuk keluar kota dibulan2
ini. Apalagi setelah mendengar darinya, kalo disana juga lagi musim panas, sama
kayak Semarang. Keinginan untuk kesana jadi semakin menguap. Haha :D
Adikku
ini, setelah lulus SMA langsung terbang ke Bandung, mengikuti bimbingan belajar
di Ganesha Operation (GO), selama sebulan. Tinggal di kosan kakak laki2 kami,
anak pertama dikeluarga kami. Hidup selama sebulan di Bandung ini lah yang
sepertinya membuat adik saya seakan lupa, lupa dengan sepenggal kisah
berikutnya.
Lepas
dari GO, adik saya langsung ke Semarang, sebab dia ingin tes SNMPTN nya di
Semarang dengan menembak Universitas di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tentunya karena melihat kakak2nya kuliah fakultas teknik semua, jadilah dia
memilih fakultas teknik juga. Teknik Kimia dan Teknik Lingkungan. Itu
pilihannya. Tentunya setelah berdiskusi dengan kakak2nya.
Selama
sebulan tinggal di Semarang bersama saya. Dan sepertinya dia juga lupa dengan
banyak kisah di Semarang ini. Mulai dari saya menjemputnya di Bandung. Nyampe
Bandung pagi, lantas tertidur dikosan kakak saya karena capek bgt perjalanan
Semarang-Bandung naik bis. Siangnya diajakin adik saya untuk maen ke Kebon
Binatang dekat ITB, makan siang, terus sorenya langsung balik ke Semarang!
Bayangin, belum nyampe hidup saya 12 jam di Bandung, sudah harus balik lagi ke
Semarang. Hhhaa... Tapi Bismillah, demi adik, apa sih yang enggak, asiikk!! :D
Waktu di Semarang pun begitu, mulai dari dia tes SNMPTN hari pertama dan kedua,
saya selalu mengantar dan menunggunya. Lama2 saya lihat sepertinya dia
tergantung bgt sama saya, kemana-mana mesti ditemani. Makanya pas ternyata dia
lolos di Teknik Lingkungan Undip dan ITS, saya langsung bilang, kamu jangan di
Semarang, sana ke Surabaya, biar mandiri, enggak tergantung mulu sama saya.
Mengusir secara halus ceritanya. Haha :D
Dan
jadilah dia ke ITS, Surabaya, untuk registrasi, dsb. Tentunya -masih- bersama
saya.
Masih
teringat jelas, waktu itu bulan Ramadhan, kami berdua nekat ke Surabaya, enggak
ngerti apa2, enggak punya keluarga. Bismillah saja pikirku. Dan dengan berbekal
peta Surabaya, peta kampus ITS, dan jalur angkot serta info2 tentang Surabaya
yang sudah saya print dan pelajari selagi di Semarang. Haha :D
Nyampe
Surabaya, pada saat bulan Ramadhan, panasnya subhanallah bgt. Dari pagi sampe
siang nyari2 kosan disekitar kampus, jalan kaki (mana kampus ITS luas bgt, gak
ada angkot pula, ckck!), dan belum dapat juga. Ketika adzan dzuhur
berkumandang, kami segera ke Masjid besar di belakang kampus, shalat, dan
melepas penat sejenak. Adik saya malah sempat tertidur, saking capeknya.
Panasnya Surabaya bikin haus bgt. Apalagi kami jalan kaki, gak ada angkot. Rok
saya sedikit sobek dibawahnya saking jalan mulu, muter2 nyari kosan yang gak
kunjung ketemu.
Usai
rehat sejenak di masjid, saya mengajak adik saya untuk lanjut mencari kosan
lagi. Enggak ada kenalan, enggak ada saudara, hanya bermodal keyakinan,
insyaAllah kalo niatnya menuntut ilmu, mencari kebaikan, pasti Allah bukakan
jalan. Eh, ternyata bener. Gak berapa langkah keluar dari mulut gerbang masjid,
ada mas2 yang nyamperin dan bilang, "daritadi saya lihat kalian berdua
mondar-mandir didaerah sini. Cari kosan ya?", langsung saya mengiyakan.
Lalu kata masnya, "oh kebetulan ibu saya punya usaha kosan dekat masjid
sini, masih ada kamar yang kosong 1". Wah, alhamdulillah bgt, tentunya ini
bukan suatu kebetulan, melainkan pertolongan dari Allah swt :')
Terburu-buru kami kesana, pas lihat kamar dan harga serta fasilitasnya langsung
saja klop. Jadi deh malam itu juga alhamdulillah bisa beristirahat di kosan
adik saya yang baru. Hehe :')
Tapi selang beberapa bulan, adik saya pindah lagi, sebab letak kampus Teknik
Lingkungan jauh didepan dekat gerbang masuk ITS, sedang kosannya di belakang
kampus.
Kemudian
beberapa bulan kemudian pindah lagi, haha. Tentunya pindah-pindahan nya ini
saya lagi yang turun tangan bantuin, bolak-balik Semarang-Surabaya mulu
jadinya. Ckckck -_-
Yah begitulah. Kisah ini bakalan selalu terkenang, indah, dan begitu manis
menurutku. Sebab banyak pelajaran dan hikmah. Benar2 Allah menguji kesabaran
dan keikhlasan, serta mengajarkan kedekatan hati diantara kami berdua. Asiikk!!
:D
hahahha,,, kayaknya kalo ketemu iis sy yg bakal ingatin carita ini,, manja banget si iis,, hahahaha :D
BalasHapusemang, hehe...
BalasHapus