Target Dunia? Hmm..

Baru-baru ini seorang teman bertanya pada saya, "Sus, target 2016 kamu apa?", terus tetiba baru mikir, iya, apa ya, "belum kepikiran euy, ahaha... target apa ya? misalnya kayak apa?", kata teman, "barangkali mau nikah, S2, pengen promosi naik jabatan?", saya cuma bisa menghela nafas, ahaha ;D

Saya termasuk tipe orang yang tidak pernah mentarget-targetkan hidup, apalagi urusan duniawi. Selalu ingin hidup itu, yaudah, let it flow aja, tetep bekerja keras, berdoa, tawakal, ibadah dikencengin, usaha juga dikencengin. Udah gitu aja. Biasanya saya melakukan sesuatu itu unpredictable bgt, unconditional juga, tiba-tiba pengen naik gunung, yaudah langsung naik gunung, pengen punya apa, yaudah langsung dibeli, pengen pulangkampung, yaudah langsung beli tiket, dll, haha..

Sampai ketika ngobrol sama teman-teman yang bicara tentang cita-cita mereka ingin menikah di tahun sekian, di umur sekian, tanggal sekian, lalu yang pengen jadi manager ditahun sekian, punya uang banyak, pengen punya rumah, lalu saya nya ngaca, "kog saya gak kepikiran kayak gitu ya?" hmm..

Pernah lagi karena kepikiran-kepikiran obrolan temen-temen kayak gitu, apalagi tentang target nikah, karena bingung trus nanya bu ustadzah,
Saya              : "Bu, emang kalo nikah ditarget-targetin boleh gak sih bu?",
Bu Ustadzah : "Hmm.. gimana ya, kalo kayak gitu kesannya seolah-olah mendahului kehendak Allah, mendahului apa yang sudah Allah tuliskan skenario untuk kita",
Saya              : "Hoo..."

Lalu jadi keingetan temen liqo, yang sudah beberapa kali ta'aruf tapi selalu gagal. Waktu itu saya nanya, "mb, kenapa sih mb pengen nikah?", kata mbaknya, "Umur saya sudah 25 tahun, nanti kamu bakalan ngerasain sendiri kalo udah umur 25 tahun, gimana rasanya pengen cepat-cepat nikah", and then si mb nikah ternyata pas di umur 26 tahun, itupun menuju usia 27 tahun. See? Jadi ngeri sendiri kan kalo urusan akhirat di target-targetin.

Dari situ saya berkesimpulan, bener juga sih. Apalagi urusan-urusan akhirat. Nikah, menurut saya termasuk urusan akhirat, sebab pasangan kita, apalagi untuk perempuan, termasuk salah satu yang bisa menjadi penyebab masuk surga, kalo kata hadist, "Wanita mana saja yang meninggal dunia, kemudian suaminya merasa ridho terhadapnya, maka ia akan masuk surga".  (HR Ibnu Majah, dan di hasankan oleh Imam Tirmidzi).

Ya gak apa-apa juga sih bikin target hidup, jadi pemicu biar selalu semangat berusaha. Lebih bagus lagi kalo yang ditargetin itu tilawahnya, hafalannya, sedekahnya, bacaan buku nya, bakti sama orangtuanya misal target naikin haji kedua orangtua, dll yang bisa bikin kita selalu dekat sama Allah, ingat sama Allah, beuuhh.. mantap kan!

*ini ngomong apa sih? tumben bgt, serius bgt, ahaha :D

Komentar