Surat dari Lin

Ra, waktu suratmu datang, aku lagi sibuk menimbang-nimbang apakah akan memotong rambutku ini apa tidak, padahal baru ngelewatin bahu lima centimeter, ahaha.. 

But, wait! hmmm.. kamu serius percaya dengan dia yang tak tahu siapa itu Ra? maksudku, bisa saja dia berbohong padamu Ra, tentang kisah awan nya itu, dan tentang janji mengajakmu terbang ke awan. Ini sudah abad ke 20 Ra, ahaha.. Lagian, namanya saja kamu tidak tahu, lantas kamu begitu saja percaya sama dia. 

Ra, bukannya meragukanmu, tapi aku masih belum habis pikir bagaimana bisa kamu bertemu dan lantas percaya saja dengan dia yang tak tahu siapa itu, hmm...
Yaah.. aku tahu, kamu sangat suka awan, apalagi saat senja, itu juga menjadi pemandangan favoritku, tapi rasa-rasanya untuk mempercayai kisah awan itu, kog aku masih sangsi ya Ra, barangkali itu cuma imajinasi kamu, hehe...

Ra, jangan sampe obsesi kamu tentang awan itu membuatmu jadi gila dan mudah berimajinasi sendiri, ahaha.. ini cuma guyon Ra, dianggap serius juga boleh sih :D

Kawanmu, Lin.



Note : Tapi jika memang kisah awan itu nyata, aku tunggu buktinya Ra, aku tidak mau mengambil resiko, sorry~

Komentar