Jamak

Di suatu sore yang mendung, dalam lingkaran itu, kami dapati materi amal jama'i. Sepanjang penjelasan, sebenernya rada protes dalam hati. Menyadari, bahwa ternyata selama ini yang dirasa cukup, masih kurang bahkan jauuhh dari kata cukup.

me: bu, bagaimana kalau tidak usah masuk dalam suatu organisasi? tidak usah berjamaah? cukup menjalankan perilaku dan amalan-amalan sebagai seorang muslim, sendirian? karena terkadang, berjamaah itu ribet, lama prosesnya.

ibu: pahala berjamaah itu berlipat-lipat ketimbang dilakukan sendirian. analoginya sama seperti shalat berjamaah, 27 derajat pahalanya. memang sih, kalo berjamaah itu harus banyak-banyak bersabar, ada yang mau ke toilet dulu, ada yang mau ikat sepatu dulu, dan lain-lain. tapi didalam prosesnya itu ternyata berlipat-lipat pahalanya. ya, sama juga kayak lingkaran ini, hakikatnya datang, menimba ilmu, sendiri-sendiri. maka, agar bisa mendapatkan pahala kebaikan berjamaah, bisa dengan mengadakan acara baksos bersama misalnya, melakukannya bersama-sama, bagi tugas, siapa yang belanja, siapa yang ngehubungin tempat baksosnya, menyiapkan makanan, dll, karena ya memang manusia itu fitrahnya lemah, tidak bisa berdiri sendiri, tetap harus membutuhkan bantuan orang lain. Kejahatan saja harus teroganisir lho, coba liat di film-film, atau liat di sejarah-sejarah, kisah Firaun, yang katanya Tuhan tapi tetap saja minta bantuan saran dari penasehatnya, hehe. Coba aja kebaikan dibikin seperti itu, teroganisir, nah, mantap kan. Ada yang dibidang kedokteran, bidang politik, pendidikan, semuanya dilakukan secara jama'i susuai bidangnya, wah, pasti sudah berjaya lah Islam ini. Kalo kamu sudah merasa cukup dengan kebaikan-kebaikan yang kamu lakukan, ya itu sekedar amal shaleh saja, amal sendirian, bukan amal berjamaah.

me: *fiuh~

Emang sih, kadang-kadang lebih suka sendiri, karena lebih simple, efektif, dan cepat. Tapi, bener juga sih kata ibu. Bagaimana kebaikan itu bisa tertular kalo maunya apa-apa sendirian. Hmm.. lagi-lagi ego nya emang harus diatur dulu, berusaha meredakan ego, belajar dan belajar terus. Ini baru dimasyarakat, belum hidup berpasangan, berkeluarga, hehe.

Semangat!

Komentar