Petualangan : melompat lebih tinggi

"Melompat lebih tinggi, Ra.. lebih tinggiii!", begitu teriak Fa, tapi sebel dalam hati karena masih disitu-situ saja, tetapi lagi sekaligus jadi cambuk agar bisa berusaha melompat lebih tinggi. \

Ya, disinilah aku, bersama Fa, dipuncak gunung tertinggi di bumi, dan aku harus melompat, melompat lebih tinggi agar bisa sampai ke awan. Masih berusaha melompat, sedangkan Fa sudah santai-santai di atas awan sana, melihatku begitu saja, sesekali meneriaki yang aku anggap sebagai motivasi, ahaha.. tak apa, sekali-kali nyenengin diri sendiri :p
Sebenarnya kesal juga sama tingkah Fa, seharusnya dia tidak hanya meneriakiku, tapi juga membantu, misalnya saja menjulurkan tangannya, kan bisa yak. Ah, tapi seorang Fa kayaknya tak peka dengan hal-hal seperti itu, dan aku pun terlalu malu untuk mengatakan, meminta tolong, maklum perempuan, terlalu berperasaan, ahaha... dan Fa pun terlalu berlogika, huhu T.T

"Ayo, Ra! kamu pasti bisa! sedikit lagi, ayo! melompat lebih tinggi lagi!", terdengar teriakan Fa dari atas awan sana, ahaha.. lama-lama Fa lucu banget walaupun banyak juga nyebelinnya *tetep yak, ahaha... ah, jadi teringat dengan perjalanan petualangan kemaen sehingga bisa sampai ke puncak gunung tertinggi ini, berlayar melewati samudera melawan kuda laut raksasa, dikejar-kejar kawanan nyamuk raksasa di padang lavender, dan masih banyak lagi *fiuh

"Voilaaa... ini dia, awan kelabu", kata pertama setelah akhirnya aku berhasil menginjakkan kaki di awan. Huh, bukannya memberi selamat, memuji, atau apa gitu, kan udah berusaha keras bgt buat bisa melompat lebih tinggi ini, huft.. lagi-lagi ini dumelan dalam hati, ahaha :D

Hmm.. jadi akan seperti apa cerita di negeri awan ini..

*to be continued :p

Komentar